Senin, 28 Juli 2008

TEORI KONSELING PSIKOANALISA

TEORI KONSELING PSIKOANALISA
(SIGMUND FREUD)


1. Konsep Pokok

Psikoanalisa merupakan suatu metode penyembuhan yang lebih bersifat Psikologis dengan cara-cara fisik. Pada mulanya freud mengembangkan teorinya tentang struktur kepribadian dan sebab-sebab gangguan Jiwa. Konsep freud yang anti rasionalisme menekankan motivasi tidak sadar,konflik,dan simbolisme sebagai konsep primer. Teori Kepribadian menurut freud, menyangkut tiga hal yakni;

 Struktur Kepribadian,
Menurut beliau, Kepribadian terdiri dari tiga system,yakni :
• Id ( aspek biologis yang merupakan system kepribadian yang asli)
• Ego (aspek Psikologi yang timbul karena kebutuhan organisme untuk berhubungan dengan dunia nyata)
• Super Ego ( aspek sosiologis yang mencerminkan nilai-nilai tradisional serta cita-cita masyarakat yang ada dalam kepribadian individu)

 Dinamika Kepribadian
Dinamika Kepribadian terdiri dari cara bagaimana energi psikis itu didistribusikan serta digunakan oleh Id,ego,dan super ego. Oleh kare

 Perkembangan kepribadian
Kepribadian berkembang sehubungan dengan empat macam pokok sebagai sumber ketegangan, yaitu;
1. proses pertumbuhan fisiologis (kedewasaan)
2. Frustasi
3. konflik, dan
4. ancaman.

Kendati freud mengkategorikan perkembangan dalam beberapa fase,namun fase-fase tersebut bukan merupakan batas yang tajam. Fase-fase tersebut adalah:
1. fase Oral :0,0 s/d 1,0 tahun, pada fase ini mulut merupakan daerah pokok dari aktifitas dinamis.
2. fase anal:1,0 s/d 3,0 tahun, pada fase ini kateksis dan anti kateksis berpusat pada anal.
3. fase Phallis : 3,0 s/d 5,0 tahun, pada masa ini alat kelamin merupakan daerah erogen terpenting.
4. fase Latent :5,0 s/d 13,0 tahun, pada masa ini impuls-impuls cenderung dalam keadaan tertekan.
5. fase pubertas: 12,0 s/d 20 tahun, pada fase ini impuls-impuls yang selama fase latent seakan-akan tertekan,menonjol dan membawa aktivitas-aktivitas dinamis kembali.
6. Fase Genital : pada fase ini individu telah berubah dari mengejar kenikmatan, menjadi orang dewasa yang telah disosialisasikan dengan realitas. Fungsi pokok fase genital ialah Reproduksi.

 Gangguan Jiwa

Psikoanalisa membedakan dua macam gangguan jiwa yaitu Psikoneurose, dan Psikose. Psikoneurose disebabkan oleh kegagalan ego untuk mengontrol dorongan id, karena ego tidak berhasil memperoleh kesepakatan. Neurose dikelompokkan menjadi tiga,yaitu; (1) histeri; (2) Psikastenia ; (3) reaksi Kecemasan.

Psikose digolongkan menjadi dua macam yaitu Psikose Fungsional, dan Psikose organic. Psikose Fungsional terdiri dari tiga jenis, yaitu; (1) manic-depressive; (2) paranoia; (3) schezophenia. Psikose Organik terdiri atas (1) involutional melancholia; (2) senile and alcoholic psychoses; (3) general parasis.

2. Proses konseling

Tujuan konseling Psikoanalitik adalah untuk membentuk kembali struktur karakter individu dengan membuat yang tidak sadar menjadi sadar pada diri Klien. Salah satu karakteristik konseling Psikoanalisa adalah bahwa terapi atau analisis bersikap anonim (tdk dikenal) dan bertindak dengan sangat sedikit menunjukkan perasaan dan pengalamannya, sehingga dengan demikian klien akan memantulkan perasaannya kepada konselor. Proyeksi klien merupakan bahan terapi yang ditafsirkan dan dianalisa.

Teknik-teknik Terapi

Teknik-teknik terapi dalam psikoanalisa digunakan untuk meningkatkan kesadaran mendapatkan tilikan intelektual ke dalam perilaku Klien, dan memahami makna gejala-gejala yang nampak, ada lima teknik dasar dalam terapi Psikoanalisa, yaitu;
1. asosiasi bebas, (2) interpretasi, (3) analisis mimpi, (4) analisis Resistensi, (5) analisis transferensi (pemindahan).

Kritik dan Kontribusi

Beberapa Kritik terhadap psikoanalisa antara lain;
1. pandangan yang terlalu deterministic dinilai terlalu merendahkan martabat kemanusiaan.
2. terlalu banyak menekankan kepada pengalaman masa kanak-kanak, dan menganggap kehidupan seolah-olah sepenuhnya ditentukan masa lalu.
3. terlalu meminimalkan rasionalitas
4. penyembuhan dalam psikoanalisa terlalu bersifat rasional dalam pendekatannya.
5. data penelitian empiris kurang banyak mendukung system psikoanalisa.

Sedangkan kontribusi yang diberikan antara lain;
1. adanya motivasi yang tidak selamanya disadari
2. teori kepribadian dan teknik psikoterapi
3. pentingnya masa kanak-kanak dalam perkembangan kepribadian.
4. model penggunaan wawancara sebagai alat terapi
5. pentingnya sikap non-moral pada terapis
6. adanya persesuaian antara teori dan teknik.

Tidak ada komentar: